INHU – Warga Dusun Nunusan, Desa Rantau Langsat, Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, mengalami serangan binatang buas berupa harimau di kawasan hutan Sungai Balam, Senin (20/10/2025) sekitar pukul 09.00 WIB.
Korban diketahui bernama Butet alias Bantet (27), seorang petani damar yang sehari-harinya bekerja di kawasan hutan sekitar desanya. Berdasarkan informasi yang dihimpun, pagi itu sekitar pukul 07.30 WIB, korban berangkat ke hutan untuk mencari damar seperti biasanya. Namun sesampainya di daerah Sungai Balam, korban mendengar suara auman harimau. Meski sempat merasa was-was, korban tetap melanjutkan pekerjaannya.
Tak lama berselang, korban dikejutkan dengan kemunculan tiga ekor harimau yang langsung menyerangnya. Salah satu harimau menerkam bagian kaki kiri korban, sementara yang lain menggigit lutut kanannya. Dengan sigap, korban berusaha melawan dan menendang menggunakan kaki kanan, kemudian memukul harimau tersebut hingga akhirnya ketiga hewan buas itu meninggalkan lokasi.
Dalam kondisi terluka, korban berlari menuju pondok yang berjarak sekitar 45 menit perjalanan. Setibanya di pondok, rekan korban segera meminta pertolongan ke pemukiman Dusun Nunusan dengan berjalan kaki sekitar 1,5 jam. Dari sana, warga mengevakuasi korban menggunakan transportasi air menuju Dusun Lemang, kemudian dibawa dengan ambulans desa ke Puskesmas Batang Gansal untuk mendapatkan pertolongan medis pertama.
Menurut keterangan dr. Hary, tenaga medis yang menangani di Puskesmas Batang Gansal, kondisi korban cukup serius sehingga akan dirujuk ke RSUD Indrasari Rengat untuk penanganan lebih lanjut.
Sementara itu, Kepala Resort Siambul, Roni Gultom, menyampaikan bahwa pihaknya akan segera melaporkan kejadian ini kepada Kepala Balai Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT) guna dilakukan langkah-langkah penanganan terhadap keberadaan harimau di wilayah tersebut.
Menanggapi peristiwa tersebut, Kapolsek Batang Gansal, Iptu Agus Feranaldi S.Sos., M.H., mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di kawasan hutan.
“Kami mengingatkan masyarakat, terutama yang bekerja di sekitar kawasan hutan, agar selalu berhati-hati dan tidak sendirian ketika masuk hutan. Bila menemukan tanda-tanda keberadaan satwa liar seperti jejak atau auman harimau, segera laporkan ke pihak kepolisian atau pihak TNBT,” ujar Kapolsek.
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa wilayah Batang Gansal masih termasuk dalam jalur perlintasan harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), yang populasinya semakin terbatas namun aktivitasnya masih terdeteksi di sekitar kawasan hutan lindung.(sur)