INHU - Satu lagi prestasi olahraga yang cukup membanggakan yang di raih oleh putra daerah asal Kabupaten Indragiri Hulu, dia adalah Bagas Sandhiko Suroansyah yang sekarang resmi menjadi bagian skuad Laskar Pajajaran Muda, Persikabo 1973 U-20.
Bagas adalah putra pertama 3 bersaudara dari pasangan Suhadi (ayah) dan Nuraini S.Pdi (ibu) yang tinggal di Desa Titian Resak Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Provinsi Riau.
Kisah Bagas yang kini menginjak usia 19 tahun berkarir di sepak bola patut kita simak dan kita publikasikan, karena publik Inhu khususnya belum banyak yang tau, sebetulnya banyak talenta talenta muda dari Inhu ini yang mempunyai bakat dan berprestasi yang cukup membanggakan khususnya dibidang olahraga terpopuler ini.
Disini kami akan menyajikan hasil daripada wawancara kami dengan ibu kandung Bagas yaitu Ibu Nuraini S.Pdi, pada hari Kamis tanggal 21 September 2022 bertempat di salah satu RM di Simpang 4 Belilas.
Ibu Nuraini sendiri saat ini berprofesi sebagai tenaga pengajar atau guru yang bertugas di MTs Nurul Islam Desa Seresam Kecamatan Seberida dan tercatat sebagai guru honorer.Sedangkan ayahnya Bagas yang bernama Bapak Suhadi bekerja sebagai buruh yang tergabung di SPTI-SPSI Simpang 4 Belilas.
Menurut Nuraini, sebagai orang tua tentu sangat bangga mempunyai anak yang berprestasi dibidang olahraga apalagi ini olahraga yang sangat populer yaitu sepakbola.Karena kita tau bahwa sepakbola adalah salah satu olahraga yang banyak digandrungi oleh masyarakat dunia, sebutnya.
Sedari kecil sejak duduk di bangku SD Bagas memang sudah terlihat dan menunjukan bakatnya yang senang bermaen bola. Melihat dari bakatnya tersebut, kita sebagai orang tua tentu sangat mendukung dan terus memantau perkembanganya. ''Hingga memutuskan, untuk memasukan Bagas di SSB Prima Taruna Belilas pada waktu itu yang di latih oleh Coach Wahyu Hadiman,'' ujar Nuraini.
Selanjutnya Bagas pernah mengikuti beberapa ivent bergengsi di beberapa kelompok umur bersama SSB Prima Taruna diantaranya, Ghotia Cup 2013 hingga 2016 dan ivent-ivent lainnya.
Selanjutnya pada tahun 2016 Bagas di sekolahkan di salah satu Sekolah Sepak Bola ternama yaitu Kabomania Bogor. Juga bersama Kabomani Bagas selalu menjadi pilihan utama dalam ivent-ivent penting seperti, Liga Top Skor 2016, Piala Kompas Gramedia, Piala Menpora Jabar 2017, Piala Menpora 2018, Piala Suratin Jabar 2019, Porprov Kota Depok 2021 dan Bupati Cup Bogor 2022 yang belum lama ini berakhir serta ivent - ivent penting lainnya.
Bagas sendiri sebagai atlet sepakbola mampu menempati diberbagai posisi (multi talenta), dia bisa ditempatkan di Bek Kiri LWB (left wing back), Gelandang Bertahan DMF (defensive midfielder), Gelandang Serang AMF (attacking midfielder). Walau sesungguhnya posis Bagas adalah sebagai pemaen Wing Kiri LWF (left wing forward) dan Wing Kanan RWF (right wing forward).
Dari seringnya mengikuti ivent-ivent penting tersebut dan dari gaya dia bermain dan mampu menempati berbagai posisi (multi talenta), akhirnya Bagas dilirik dan di panggil untuk mengikuti seleksi untuk masuk di tim Persikabo 1073 ajang EPA (Elite Pro Academy) U-20.
Setelah dilakukan 4 kali seleksi dari ratusan peserta yang mengikuti, akhirnya putra asli kelahiran desa Titian Resak tersebut lolos seleksi dan sudah mengikuti latihan bersama Persikabo 1973 U-20 untuk ajang EPA 2022/2023.
Dalam hal ini Nuraeni ibunya Bagas mengungkapkan rasa kebahagiaannya setelah mendengar kabar bahwa putra sulungnya tersebut lolos seleksi dan sudah menjadi bagian skuad Laskar Pajajaran Muda (julukan Persikabo U-20).
Sebelumnya Nuraeni merasa tidak percaya setelah diberi kabar pertama sama putranya, bahwa Bagas telah lolos seleksi, karena yang ikut seleksi bukan hanya puluhan tapi mencapai ratusan pemain dari berbagai sekolah academy sepak bola di Indonesia.
''Pertamanya saya diberi kabar oleh Bagas merasa tidak percaya, tetapi setelah diyakinkan oleh Bagas bahwa ia dipanggil untuk mengikuti latihan perdana bersama tim Persikabo U-20, baru saya yakin,'' ujar Nuraeni.
Sebagai orang tua tentu Nuraeni dan suaminya Suhadi merasa bangga dan sangat terharu mendengar berita baik itu. Tidak sia-sia pengorbanan dan perjuangan mereka untuk menyekolahkan anaknya di sekolah academy sepakbola mulai dari SSB Prima Taruna Belilas hingga ke Sekolah Academy Sepakbola Kabomania Bogor.
''Alhamdulillah, atas kemauan yang keukeuh dan semangat latihan yang tinggi akhirnya membuahkan hasil walau masih dalam setengah perjalanan. Perjalanan masih panjang, masih banyak lagi tugas tugas yang harus dilakukan oleh Bagas, intinya, sebagai seorang atlit sepakbola Bagas harus terus dan terus berlatih dan disiplin juga harus dijalankan sesuai dengan instruksi pelatih dan manajemen,'' papar Nuraeni.
Lanjut Nuraeni, kita sebagai orang tua akan selalu tetap mendukung dan memberikan suntikan motivasi agar Bagas bisa menjadi salah satu pemain yang berprestasi dan tentu harapannya, Bagas bisa berkiprah dikancah nasional ataupun internasional, walau bagi Nuraeni merasa sangat sulit untuk mewujudkan kemauan putra sulungnya tersebut, dalam keadaan ekonomi seperti sekarang ini.
Bagaimana tidak sulit, kata Ibu 3 orang anak ini melanjutkan, berapalah gajih honor seorang guru seperti saya ini dan suami saya hanya seorang pekerja buruh.Seadangkan biaya Bagas saja perbulannya untuk saat ini sudah mencapai 4 jutaan itu baru untuk biaya sekolah academy sepakbola,belum lagi keperluan lainnya.
Tapi walau demikian apapun itu, sesulit apapun perekonomian saya saat ini, saya akan tetap memperjuangkan Bagas semaksimalmungkin demi untuk menggapai cita-citanya, agar Bagas menjadi pemain sepakbola yang handal, ujarnya lagi.
Dalam hal ini Nuraeni mempunyai motivasi hidup,'' Mimpi bukanlah sesuatu yang kita lihat dalam tidur, tapi mimpi adalah hal yang sulit untuk membuat kita tertidur,'' tutupnya.
Ditempat terpisah, Wahyu Hadiman yang pernah menjadi pelatih di SSB Prima Taruna Belilas, saat dikonfirmasi terkait keberhasilan Bagas mantan anak didiknya sewaktu di SSB Prima Taruna menyebutkan, pertama-tama dia mengucapkan selamat buat Bagas atas menjadi bagian daripada skuad Persikabo U-20.
Disinggung bagaimana penilaian Coach Wahyu yang pernah mengasuh, mendidik dan mengarahkan Bagas pada waktu di SSB Prima Taruna dulu selama 4 tahun lamanya?
Menurut dia sewaktu menjadi pelatih di SSB Prima Taruna, Bagas itu mempunyai bakat yang bagus dalam sepakbola. Terutama dia mempunyai tendangan yang kuat melalui kaki kirinya, boleh dibilang dia adalah pemain kidal, bukan berarti kaki kanan dia tidak bagus, kaki kanannyapun sama bagusnya tetapi tak sebaik dengan kaki kirinya, itu salah satunya.
Kemudian, Bagas seorang anak yang cerdas dan mudah menyerap serta mudah mengerti apa yang pelatih ajarkan, selain itu ia juga anak yang penuh disiplin dan bertanggung jawab apa yang saya tugaskan kepada dia, jadi menurut Coach Wahyu, jikalau Bagas ini digembleng dan dilatih oleh seorang pelatih yang bertalenta, In Sya Allah Ananda Bagas akan menjadi pesepakbola yang handal.
''Pesan saya, Bagas tetap rajin berlatih, disiplin, jalankan instruksi pelatih jangan cepat puas, jaga pola makan satu lagi tetap rendah hati dan jangan sombong dan jaga sholatnya, semoga keberhasilan menjadi pesepakbola yang handal dapat terwujud, tunjukan bahwa kamu bisa untuk membanggakan daerah kamu terutama membanggakan orang tua yang sudah banyak berkorban demi sebuah perjuangan,'' pesan Coach Wahyu Hadiman mengakhiri.(sur)
Biodata
Nama ; Bagas Sandhiko Suroansyah
Ttl ; Titian Resak, 20 Maret 2003
Agama ; Islam
Tinggi Badan ; 170 Cm
Berat Badan ; 56 Kg
Posisi ; Wing Kiri/Kanan, Gelandang Serang, Gelandang Bertahan dan Bek Kiri
Nama Ayah ; Suhadi
Nama Ibu ; Nuraeni S.Pd.I