Beritainhu.co,INHU - Rabu, 4 Oktober 2023, sekitar pukul 09.00 Wib di jalan lintas timur antara Simpang 4 Belilas - Simpang Tanah Datar, Tajir, (Inhu), sempat terjadi aksi kejar-kejaran antara mobil Counter Dum Truck dengan Bus PT Putra Pelangi jurusan Medan. Namun dalam aksi tersebut, Bus PT Putra Pelangi yang membawa penumpang dari Jawa jurusan Medan harus terhenti karena masuk parit.
Menurut informasi yang didapat dari sopir Counter yang namanya minta tidak dipublikasikan menuturkan, aksi kejar-kejaran tersebut bermula saat mobil Counter disalip sama mobil Bus PT Putra Pelangi di daerah Belilas.
" Kemudian saya salip kembali bus tersebut, namun sayang mobil yang dikendarai saya ini nyerempet mobil bus tersebut yang mengakibatkan kaca spion sebelah kanannya hancur. Nah karena saya takut, saya tancap gas, eh mobil busnya malah mengejar, hingga sampai kesini, Simpang Tanah Datar ini," papar sang sopir Counter.
Informasi yang didapat dari salah seorang Bhabinkamtibmas yang kebetulan lewat dilokasi kejadian, sebetulnya sang sopir Counter sudah jauh masuk ke arah desa Tanah Datar, mungkin dikira dia sudah aman karena tidak mungkin mobil bus bisa mengejar sampai ke jalan pelosok.
Tapi rupanya perkiraan itu meleset, rupanya sang supir bus terus mengejar dengan menggunakan sepeda motor hasil pinjaman warga setempat yang akhirnya pelarian sang sopir mobil Counter harus terhenti karena terkejar.
Mau tidak mau si sopir Counter ini harus dibawa ketempat dimana mobil bus PT Putra Pelangi terhenti oleh sang sopir bus dengan menahan SIM dan STNK untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya dan si sopir Counter dimintai ganti rugi oleh sopir bus PT Putra Pelangi sebesar 4 juta rupiah.
Sebelumnya diketahui, akibat aksi kejar-kejaran itu mobil bus PT Putra Pelangi terjerumus ke parit ban belakang sebelah kirinya pada saat ingin berbelok ke simpang Tanah Datar untuk mengejar mobil Counter tersebut dan tidak bisa bergerak lagi.
Akibatnya lalulintas disekitar lokasi kejadian pada saat itu agak sedikit terganggu terutama arah masuk maupun keluar desa Tanah Datar karena sebagian jalan masuk ke tanah datar terhalang oleh badan bus PT Putra Pelangi.
Selanjutnya kedua belah pihak melakukan mediasi dan menempuh jalan damai.***