Pendidikan

Green Leadership Academy Dibuka di Pekanbaru: Mahasiswa 50 Kampus Siap Jadi Pemimpin Hijau Masa Depan

Green Leadership Academy Dibuka di Pekanbaru: Mahasiswa 50 Kampus Siap Jadi Pemimpin Hijau Masa Depan

Pekanbaru – Sebuah langkah penting dalam pendidikan kepemimpinan hijau resmi dimulai di Kota Pekanbaru. Green Leadership Academy angkatan pertama dibuka pada Kamis (18/9/2025), diinisiasi Tumbuh Institute dengan dukungan penuh Polda Riau serta Partai Hijau Riau (PHR).

Acara ini mempertemukan mahasiswa dari 50 universitas se-Indonesia, menjadikannya forum strategis yang mempertemukan gagasan birokrasi, akademisi, aktivis, dan generasi muda.

Kapolda Riau, Irjen Herry Heryawan, menegaskan Riau pantas menjadi tuan rumah inisiatif ini, mengingat provinsi tersebut selama ini menjadi episentrum persoalan ekologis nasional mulai dari deforestasi, kebakaran hutan, degradasi sungai, hingga persoalan sampah perkotaan.

“Polda Riau berkomitmen penuh mendukung kebijakan pro-lingkungan melalui green policing. Kehadiran mahasiswa dari berbagai daerah adalah energi baru bagi kami, sebab kalianlah generasi penerus yang akan membawa Indonesia menuju masa depan yang hijau dan berkelanjutan,” tegasnya.

Kapolda menambahkan, Green Leadership Academy bukan sekadar forum diskusi, melainkan kanal konstruktif untuk menyalurkan energi kritis mahasiswa ke jalur produktif, beradab, dan berbasis bukti.

Pendiri Tumbuh Institute, Rocky Gerung, memberikan perspektif filosofis bahwa kepemimpinan sejati lahir dari pikiran yang tak pernah menua. Menurutnya, green leadership adalah kolaborasi antara gagasan masa depan, regulasi demokratis, dan pengujian akademis oleh aktivis.

“Merusak lingkungan hari ini sama dengan memutus harapan generasi muda. Green Leadership Academy adalah ruang untuk menumbuhkan tunas muda yang pergerakannya tak bisa dihentikan. Sejarah selalu berpihak pada kaum muda,” tegas Rocky.

Ia juga menyoroti fakta ekologis, bahwa 3,4 juta hektare hutan di Indonesia telah rusak, dengan 1,7 juta hektare di antaranya berada di Riau. Karena itu, ia menilai kepemimpinan hijau adalah jawaban atas krisis yang nyata.

Selain Kapolda Riau dan Rocky Gerung, hadir pula narasumber lintas disiplin yakni Guru Besar Filsafat Sosial UNJ Robertus Robet, pendiri Lokataru Haris Azhar, akademisi hukum tata negara STIH Jentera Bivitri Susanti, serta Head of Knowledge Tumbuh Institute Muhammad Luthfi.

Kehadiran mereka menegaskan bahwa kepemimpinan hijau tak hanya soal lingkungan, tetapi juga berkaitan erat dengan demokrasi, hak asasi manusia, dan tata kelola hukum yang adil.

Para peserta merupakan tokoh-tokoh mahasiswa dari berbagai kampus, mulai dari Universitas Indonesia, UGM, Unair, Unsyiah, Untirta, UB, Unhas, Unand, hingga kampus-kampus Riau seperti Universitas Islam Riau, Universitas Riau, dan UIN Suska. Mereka adalah ketua BEM, wakil presiden mahasiswa, ketua DPM, hingga koordinator isu nasional, yang sehari-hari menjadi corong aspirasi mahasiswa.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini diharapkan menjadi titik balik lahirnya kepemimpinan hijau di Indonesia. Kolaborasi Tumbuh Institute, Polda Riau, dan Partai Hijau Riau membuktikan bahwa isu lingkungan tidak lagi berdiri sendiri, melainkan bersenyawa dengan politik, hukum, dan keamanan.

Dari Pekanbaru, para ‘tunas muda’ ini membawa pesan bahwa masa depan negeri harus ditopang oleh kepemimpinan ekologis, demokratis, dan berkeadilan.***