Peristiwa

Terindikasi Hidrosefalus Sejak Lahir, Rakenza Butuh Uluran Tangan Untuk Biaya Pengobatan

Terindikasi Hidrosefalus Sejak Lahir, Rakenza Butuh Uluran Tangan Untuk Biaya Pengobatan


Beritainhu.co,INHU - Rakenza Al Kahfi, mengalami pembengkakan dibagian kepalanya sejak lahir dan memerlukan biaya untuk perawatan medis. Balita yang masih berumur satu bulan ini, terindikasi mengidap penyakit Hidrosefalus, pembengkakan pada bagian kepala.

Untuk perawatan medis tentunya tidak sedikit biaya yang diperlukan oleh orang tuanya untuk kesembuhan bayi tersebut. Diketahui, Rakenza Al Kahfi ini, lahir pada 8 Januari bulan lalu dari pasangan ibu Rohana Mustika Sari (23) dan ayahnya bernama Irwana Chaniago (24) salah satu warga desa Seresam Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu, yang kesehariannya yaitu menjual balon dan mainan anak-abak ditempat keramaian.

Makhaludin sebagai tokoh masyarakat di desa tersebut merasa tergugah hatinya dan membantu untuk membawa si balita Rakenza ke RSUD Indrasari Pematang Reba untuk dilakukan diagnosa.

'' Insya Allah, dan izin hari ini kami akan membawa bayi yang terindikasi Hidrosefalus ke RSUD Indrasari dengan tujuan untuk memastikan diagnosa, meminta rujukan pengobatan selanjutnya dan memasukkan dalam catatan pemerintah bahwa kasus ini ada,'' ujarnya.

Bagi rekan-rekan yang ingin membantu dengan senang hati dipersilahkan, karena ini juga problema kesehatan, sosial dan ekonomi yang seharusnya tidak mungkin diabaikan begitu saja oleh pemerintah dan kita, sebut Ketua Yayasan Nurul Islam Seresam ini.

Sedikit pengertian dari penyakit Hidrosefalus, hidrosefalus adalah penumpukan cairan di rongga otak sehingga meningkatkan tekanan pada otak. Pada bayi dan anak-anak, hidrosefalus membuat ukuran kepala membesar. Sedangkan pada orang dewasa, kondisi ini bisa menimbulkan sakit kepala hebat.

Cairan otak diproduksi oleh otak secara terus menerus, dan diserap oleh pembuluh darah. Fungsinya sangat penting, antara lain melindungi otak dari cedera, menjaga tekanan pada otak, dan membuang limbah sisa metabolisme dari otak. Hidrosefalus terjadi ketika produksi dan penyerapan cairan otak tidak seimbang.

Hidrosefalus dapat terjadi pada siapa saja, tetapi lebih sering dialami oleh bayi dan orang yang berusia 60 tahun ke atas.

Hidrosefalus pada bayi ditandai dengan lingkar kepala yang cepat membesar. Di samping itu, akan muncul benjolan yang terasa lunak di ubun-ubun kepala.

Selain perubahan pada ukuran kepala, gejala hidrosefalus yang dapat dialami bayi dengan hidrosefalus adalah, rewel, mudah mengantuk, tidak mau menyusu, muntah, pertumbuhan terhambat dan kejang.

Pada anak-anak, dewasa, dan lansia, gejala hidrosefalus yang muncul tergantung pada usia penderita. Gejala-gejala tersebut antara lain, sakit kepala, penurunan daya ingat dan konsentrasi, mual dan muntah, gangguan penglihatan, gangguan koordinasi tubuh, gangguan keseimbangan, kesulitan menahan buang air kecil dan pembesaran kepala.

Hidrosefalus yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan gangguan dalam perkembangan fisik dan intelektual anak. Pada orang dewasa, hidrosefalus yang terlambat ditangani dapat menyebabkan gejala menjadi permanen.(sur)