Pekanbaru, Beritainhu.co - Terkait adanya keputusan Presiden Republik Indonesia (RI) H.Ir.Joko Widodo akan membuka kembali Ekspor Crude Palm Oil (CPO), Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menyambutnya dengan baik.
Menurutnya, keputusan tersebut akan membawa harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit kembali naik, dengan demikian masyarakat petani kelapa sawit tidak merasa cemas lagi.
"Kita menyambut baik keputusan itu,"ujarnya, di Pekanbaru, Kamis (19/5/22).
Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar berharap, kejadian tersebut bisa menjadi pembelajaran sekaligus pembenahan dalam sektor perubahan ekonomi dibidang perkebunan kelapa sawit, sehingga kedepan tidak ada lagi para petani kelapa sawit yang dirugikan.
Masih kata Syamsuar, pemerintah kabupaten/kota juga perlu didorong untuk menerbitkan regulasi (peraturan bupati/wali kota) terkait tata cara kemitraan bagi pekebun sesuai dengan Pergub no 77 tahun 2020 dan Permentan no.1 tahun 2018.
Selain itu, Syamsuar juga mengimbau kepada seluruh stakeholder, baik pemerintah kabupaten/kota, asosiasi petani sawit dan dunia usaha untuk sama-sama mendorong para pekebun sawit non mitra di daerah agar mau berlembaga dan membentuk kelompok tani yang bisa dimitrakan dengan Pabrik Kelapa Sawit (PKS).
"Sudah terbukti bahwa pekebun yang bermitra sesuai regulasi tidak mengalami dampak penurunan harga TBS. Substansi Pergub 77 tahun 2020 adalah memberi kepastian pasar bagi pekebun kelapa sawit dalam memasarkan buah TBS nya melalui kemitraan dan memberi kepastian bahan baku bagi PKS dalam pemenuhan produksi CPO sesuai kapasitas yang terpasang di pabrik," tuturnya.
Untuk diketahui, sebelumnya orang nomor satu di Riau ini juga telah menyampaikan usulan ke Presiden berkenaan pembukaan keran ekspor CPO, Karena banyak keluhan dari asosiasi sawit dan para petani sawit bahwa ada PKS yang tidak membeli TBS karena tangki penampungan CPO telah penuh akibat tidak ada ekspor CPO.
Presiden RI Joko Widodo akhirnya mengumumkan akan mencabut larangan ekspor sawit dan minyak goreng mulai Senin 23 Mei 2022. Hal ini atas pertimbangan kondisi pasokan dan harga yang sudah memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Berdasarkan kondisi pasokan dan harga minyak goreng saat ini serta mempertimbangkan adanya 17 juta orang di tenaga industri, baik petani, pekerja dan juga tenaga pendukung lainnya. Maka saya memutuskan ekspor minyak goreng akan dibuka kembali pada Senin 23 Mei 2022." Ucap Joko Widodo dalam keterangan pers, Kamis (19/5/2022). **Rgt2