Daerah

Adat Turun Mandi, Melayu Pangkalan Kasai Inhu Masih Dilestarikan

Adat Turun Mandi, Melayu Pangkalan Kasai Inhu Masih Dilestarikan

Beritainhu.co, INHU - Tradisi turun mandi dalam masyarakat Melayu Pangkalan Kasai Inhu Riau di bawah Naungan Batin Muke-Muke Melayu Pangkalan kasai, Tradisi Buadaya ini
merupakan turun temurun dan merupakan tradisi untuk mengucapkan syukur
kepada Allah SWT atas bayi yang baru lahir, sebelum pelaksanaan tradisi turun mandi
keluarga ibu bayi dan bapak bayi mempersiapkan segala sesuatu untuk pelaksanaan turun mandi, diantaranya mempersiapkan berbagai menu makan dan mendoa Bersama.

Proses pelaksanaanya dengan melibatkan tetua adat, Masyarakat dan keluarga bayi para tetangga dan yang membantu persalinan. 

Nilai-nilai yang
terkandung dalam tradisi turun mandi adat Melayu adalah, memperkenalkan
anak dengan lingkungan sekitar, setelah anak besar nanti diharapkan dapat menjadi penerang
bagi masyarakat, agama dan bangsanya, pemberani dalam menegakkan kebenaran dapat
menjadi orang sukses kedepan, ujar salah satu tokoh pemuda setempat Repi Putra Yandi. SH.

Sedangkan menurut Tetua Adat Monti Datuk Darhammunir di Dusun Pegegas, Kelurahan Pangkalan Kasai, Kecamatan Sebet ida menjelaskan makna dari Turun Mandi adalah, di setiap upacara adat yang diciptakan oleh nenek moyang terdahulu, sudah pasti diselipkan tujuan dan manfaatnya masing-masing. Semua itu dilakukan supaya setiap kegiatan memiliki makna dan fungsinya yang bisa kita petik. 

Bersyukur

Sebagai manusia, kita diharuskan untuk senantiasa bersyukur atas segala nikmat dan karunia yang diberikan oleh Allah SWT, termasuk ketika dikaruniai seorang anak. Nah, tradisi ini menjadi kegiatan yang pas ajang dalam mengekspresikan rasa syukur.

Menjaga Kekayaan Budaya

Makna atau Fungsi Turun Mandi yang kedua adalah sebagai upaya dalam merawat dan melestarikan kebudayaan yang ada, ditengah hiruk-pikuk modernisasi. Bahkan, syarat wajib upacara memandikan bayi di sungai bisa diganti di rumah, asalkan tradisi tidak terhenti tetap berjalan.

Silaturahmi

Salah satu tujuan pokok dari tradisi ini adalah untuk memperkenalkan kepada masyarakat bahwa salah satu bayi telah lahir ditengah-tengah mereka. Selain itu, juga mempererat tali silaturahmi sesama anggota masyarakat karena juga diadakan makan dan bercengkrama bersama.(sur)