INHU – Di tengah kehidupan sosial yang kian dinamis, kepedulian terhadap sesama tetap menjadi hal yang tak ternilai. Hal inilah yang dilakukan oleh komunitas Buluh Rampai Cinta Berbagi (BRCB), sebuah organisasi sosial yang berpusat di Buluh Rampai dan setiap Kamis dan Jumat rutin menggalang donasi untuk membantu masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Donasi yang terkumpul dari para anggota dan dermawan tersebut disalurkan kepada orang kurang mampu, warga yang sedang sakit, lansia, serta masyarakat yang membutuhkan uluran tangan, dengan prinsip ketepatan sasaran dan transparansi.
Organisasi yang diketuai oleh Wuryanto ini dikelola secara terstruktur dan profesional, dengan jumlah anggota yang kini sudah mencapai lebih dari seratus orang. Namun kiprah BRCB tidak berhenti di bidang sosial saja — mereka juga aktif dalam pembinaan pendidikan agama bagi anak-anak sekitar.
Setiap hari Minggu, BRCB membuka kelas bimbingan shalat dan baca Al-Qur’an tanpa memungut biaya sepeser pun. Tak hanya itu, anak-anak yang mengikuti kegiatan juga diberikan makanan bergizi gratis, sebagai bentuk perhatian terhadap kesehatan dan kesejahteraan mereka.
Selain itu, BRCB juga dikenal karena kepeduliannya terhadap masyarakat yang melakukan ziarah ke makam, dengan membagikan sedekah sederhana namun penuh makna.
Tak hanya bergerak di bidang sosial dan keagamaan, BRCB juga menghadirkan inovasi bermanfaat di sektor ekonomi masyarakat. Mereka menyediakan gas elpiji 3 kg dengan harga jauh di bawah HET, khusus bagi penerima kupon bantuan dari BRCB, sehingga pelaku UMKM dan warga berpenghasilan rendah dapat terbantu dalam menekan biaya hidup.
Ketua BRCB, Wuryanto, menyampaikan bahwa kegiatan ini lahir dari semangat kebersamaan dan rasa empati terhadap sesama.
“Kami ingin BRCB menjadi wadah bagi siapa saja yang ingin berbuat baik. Setiap donasi yang disalurkan harus benar-benar tepat sasaran agar manfaatnya terasa bagi yang membutuhkan,” ujarnya.
Sementara itu, tokoh masyarakat setempat, Drs. Saprial, mengapresiasi penuh keberadaan organisasi ini.
“Dengan berdirinya BRCB, banyak masyarakat terbantu, baik secara ekonomi, sosial maupun keagamaan. Ini contoh nyata gotong royong yang patut ditiru,” katanya.
Salah satu anggota BRCB, Bu Samsul, mengaku bangga bisa menjadi bagian dari gerakan ini.
“Setiap kali menyalurkan bantuan, rasanya ada kepuasan batin tersendiri. Kami belajar bahwa berbagi bukan soal banyaknya materi, tapi seberapa tulus niat kita,” ungkapnya.
Di sisi lain, Edison, seorang warga penerima bantuan, tak kuasa menahan haru saat menceritakan perhatiannya terhadap BRCB.
“Saya bersyukur sekali. Saat anak saya sakit, mereka datang membantu tanpa diminta. Semoga Allah membalas semua kebaikan mereka,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
Lebih dari sekadar organisasi, BRCB Buluh Rampai menjadi simbol kekuatan cinta dan keikhlasan dalam berbagi. Dalam setiap kegiatan mereka, tersimpan pesan mendalam bahwa sekecil apa pun bantuan yang diberikan dengan niat tulus, akan membawa keberkahan bagi banyak orang.
“Berbagi tidak membuat kita kekurangan, justru memperluas rezeki dan menumbuhkan rasa syukur,” tutur Wuryanto menutup perbincangan dengan penuh makna.
Dengan semangat itu, BRCB Buluh Rampai terus berkomitmen menjadi pelita kebaikan di tengah masyarakat, menggerakkan hati banyak orang untuk saling membantu dan menebar manfaat, karena sejatinya — cinta yang dibagi tak akan pernah habis.