INHU - Sedikitnya 136 petani kelapa sawit yang tergabung di anggota Koperasi Sawit (Kopsa) Belilas Mandiri Kecamatan Seberida Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), mengeluh. Bagaimana tak mengeluh dan pusing tujuh keliling. Sebab, sudah sebulan ini mereka mengaku tidak bisa memanen Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit akibat lokasi perkebunan mereka yang sebagian besar berada di Sekuyam, Kampung Sawah, Kelurahan Pangkalan Kasai, masih terendam banjir.
Dengan tidak bisanya melakukan pemanenan di kebun mereka yang sudah hampir 1 bulan, otomatis para petani mengeluh dengan situasi ini. Lantas para petani yang notabene anggota Kopsa Belilas Mandiri ini mendesak, agar manajemen Kopsa segera ambil tindakan mencari solusinya.
Menyikapi hal tersebut, Ketua Kopsa Belilas Mandiri, Supandi membenarkan bahwasanya para petani dari anggota Kopsa Belilas Mandiri sudah hampir sebulan tidak bisa memanen ' tandan berduri' tersebut dikarenakan banjir.
"Kita tidak bisa memanen buah, sebagian besar kebun anggota terdampak banjir, begitu juga dengan akses jalan untuk mengangkut buah sawit tidak bisa dilewati akibat banjir," ujar Supandi kepada media ini, Selasa (18/3/2025) di kantor Kopsa Belilas Mandiri.
Menurut Supandi dengan adanya bencana alam berupa banjir dan tidak bisa memanen, otomatis tidak ada penghasilan yang masuk selama 1 bulan ini bagi para petani.
Alhasil, mereka mengadu kepada pengurus Kopsa Belilas Mandiri bagaimana solusinya. Apalagi ini sudah menghadapi lebaran banyak kebutuhan yang harus anggota tanggung, belum lagi yang mempunyai sangkutan dengan BANK. Semuanya harus dikondisikan agar para petani bisa menikmati hari raya sebagai mana mestinya.
Dengan adanya kondisi sulit seperti ini kata Supandi, pihaknya berupaya untuk mencari solusinya jalan keluarnya. Jalan satu-satunya untuk mengatasi hal tersebut, pihak Kopsa Belilas Mandiri akan meminta kebijakan dan memohon kepada pihak PT Meganusa Intisawit (PT MNis) dalam hal ini sebagai Mitra kerja untuk dapat meminjamkan dana talangan.
Apabila permohonan nantinya disetuju oleh PT MNis, lanjut Supandi, maka dana talangan ini nanti akan berikan kepada anggota dengan secara merata. Dengan catatan dana talangan tersebut boleh dipotong sekaligus dibulan berikutnya apabila para petani sudah bisa melakukan pemanenan.
Namun menurut Supandi lagi, pihaknya masih ragu apakah pihak perusahaan mau memberikan dana talangan tersebut atau tidak. Sebab pihaknya sudah mencoba berkomunikasi secara lisan dengan pihak perusahaan namun pihak perusahaan bilang tidak bisa.
"Kita saat ini akan mencoba kembali mengajukan permohonan kepada pihak perusahaan dengan secara tertulis, semoga pihak perusahaan mengabulkan permohonan kami ini, karena ini menyangkut periuk orang, setidaknya perusahaan harus ikut membantu situasi sulit yang dialami oleh mitranya saat ini," tegas Supandi.
Sebagai perusahaan yang bermitra seharusnya dapat mempertimbangkan situasi seperti ini, lihat nasib para petani, keluarga mereka perlu biaya untuk menghadapi lebaran.
" Ini bencana alam kita tidak mau ini terjadi, mohonlah buat management PT. MNis untuk mengabulkan permohonan kami ini, kalau bukan kepada perusahaan yang menaungi, kepada siapa lagi kami memohon," ujar Supandi lagi.
Menanggapi hal itu, Management PT MNis, melalui Manager perkebunan divisi Indragiri, Joko Istanto membenarkan perihal adanya keluhan petani Kopsa Belilas Mandiri.
Selaku Mitra, pihaknya juga prihatin dengan adanya bencana banjir yang mengakibatkan petani Kopsa Belilas Mandiri gagal total alias tak bisa panen TBS kelapa sawit.
Namun demikian, pihaknya selaku Manager di MNis belum bisa memastikan apakah permohonan itu di 'ACC' oleh Management pusat, dalam hal ini pimpinan tertinggi di Jakarta.
" Surat permohonan baru kami terima senin sore (17/3/2025) dan saat ini sedang dimintakan persetujuan dan prosesnya panjang," ungkap Joko Istanto sembari belum bisa menjawab secara pasti apakah hal ini dapat disetujui oleh bos di Jakarta.
Terkonfirmasi pada Selasa pagi 18 Maret 2025, utusan dari PT. MNis melalui Asisten Parlen, yang hadir di kantor Kopsa Belilas Mandiri menyebutkan, pihak perusahaan mengajukan kepada pihak Kopsa Belilas Mandiri terkait dana talangan tersebut," Dari pihak manajemen PT.MNis mengutus saya untuk menyampaikan bahwa pihak perusahaan akan menyanggupi permohonan dana talangan tersebut dengan besaran sebesar 1 juta rupiah per anggota," ujar Parlen.
Menanggapi hal tersebut Ketua Kopsa Belilas Mandiri Supandi menolak," Kalau per anggota hanya mendapatkan 1 juta mau sampai dimana uang tersebut, untuk menutup Bank saja tidak cukup. Anggota Kopsa Belilas Mandiri rata-rata memiliki tanggungan kepada Bank sebesar 3 juta rupiah," tegasnya.
Supandi meminta kepada bapak asisten untuk menyampaikan kembali kepada pihak perusahaan, kalau hanya sejuta terus terang kami tolak, kami paling minimnya memohon diberikan pinjaman dana sebesar 3 juta per anggota, jadi yang kami ajukan ada 100 anggota. Uang segitupun hanya bisa nutup untuk keridit Bank saja, biarlah untuk keperluan yang lainnya kami berusaha lain, ujar Supandi.
" Kami meminta informasi ini secepatnya kami terima kembali, dikabulkan atau tidaknya permohonan kami ini mengajukan 3 juta rupiah per anggota sebanyak 100 anggota, kalau memang dikabulkan Alhamdulillah, tapi kalau tidak dikabulkan apa boleh buat kami akan mencari solusi lain, tapi semoga saja permohonan kami ini dapat direalisasikan secepatnya, tambah Supandi lagi.
Supandi juga mengingatkan apa yang dikatakan pihak perusahaan pada waktu meeting di Pekan baru dulu," Saya masih ingat dan saksinya banyak, pihak perusahaan pada waktu itu mengatakan," Perusahaan bersama petani yang bermitra ini ibarat suami istri, satu sama lain saling mengisi dan membutuhkan, itu kata-kata dari pihak perusahaan yang masih saya ingat betul pada waktu itu.
Dan sekarang perlu bukti, apa yang diucapkan pihak perusahaan pada saat itu, apa betul Perusahaan dan petani mitra perusahaan bagaikan suami istri? Dimana sang istri sekarang lagi kesusahan, apakah sang suami akan tinggal diam begitu saja? Saya kira tidak, sang suami tentu akan menolong istrinya bagaimana itu caranya agar si istri terselamatkan, begitulah gambarannya, ujar Supandi yang saat itu didampingi Sekretaris Kopsa Belilas Mandiri Suwarno.
Parlen sebagai utusan dari PT.MNis pun menyikapi hal terbit dengan baik." Permohonan bapak ketua akan saya sampaikan kembali kepada manajemen, tunggu aja kabar baiknya semoga di ACC," ucap Parlen menanggapi.(sur)