Indragiri Hulu - Pemerintah desa (Pemdes) Titian Resak, Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) menyalurkan bantuan pendidikan kepada 25 orang pelajar SD, pada hari Jumat (11/11/2022), bertempat di aula kantor desa setempat.
Bantuan pendidikan tersebut berupa pakaian seragam lengkap, sepatu sekolah lengkap, tas sekolah dan alat tulis lengkap (buku, pensil, pena, penggaris).
Kades Titian Resak Sumanto ST saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa, bantuan disalurkan berasal dari dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Provinsi Riau tahun 2022.
'' Ada 25 pelajar yang mendapatkan bantuan berupa seragam, sepatu, tas, topi dan peralatan tulis,'' ujarnya.
Dari 25 pelajar tersebut berasal dari SDN 017, SDN 011, SDN 005 baik Kelas Jauh maupun SD Induk. Dan bantuan tersebut diserahkan kepada pelajar yang orang tuanya kurang mampu dan betul-betul belum mendapat bantuan dari program apapun.
"Pelajar yang mendapatkan bantuan ini merupakan yang sudah betul-betul didata dan belum pernah mendapatkan bantuan apapun dari program lainnya, jadi tepat sasaran dan tidak tumpang tindih ataupun dobel mendapatkan bantuan," jelasnya.
Bantuan pendidikan diberikan bagi anak dari keluarga kurang mampu di wilayah Desa Titian Resak.
"Saya berharap agar bantuan ini bisa bermanfaat bagi anak-anak kita yang saat ini sedang menuntut ilmu. Tentunya mereka sangat membutuhkan peralatan sekolah demi menunjang pendidikan untuk meraih cita-citanya,'' tuturnya.
Sementara itu Kepala SDN 005 Titian Resak Sugiyah S.Pd SD, dan mewakili 2 SD lainnya yang mendapatkan bantuan pendidikan dari program BKK Provinsi, dirinya mengucapkan terima kasih kepada Pemdes Titian Resak yang telah memberikan bantuan tersebut.
Dikatakan Sugiyah, SDN 005 Alhamdulillah ada 9 anak yang mendapatkan bantuan dana pendidikan dari BKK provinsi yang disalurkan oleh Pemdes Titian Resak.
Namun demikian dirinya juga berharap, semoga tahun yang akan datang penerima dana pendidikan BKK provinsi di SD yang ia pimpin bisa bertambah.
Sebutnya,'' Sebetulnya masih banyak anak-anak kami yang orang tuanya kurang mampu dan belum mendapatkan program apapun seperti KIP dan lain sebagainya. Tentunya kami berharap, tahun depan bisa bertambah lagi,'' pungkasnya.(sur)